Lambang Institut Seni Budaya Indonesia Aceh



Lambang Institut Seni Budaya Indonesia Aceh
Lambang Institut Seni Budaya Indonesia Aceh


Institut Seni Budaya Indonesia Aceh (ISBI Aceh) merupakan salah satu Perguruan Tinggi Negeri Seni Budaya yang diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 6 Oktober 2014 di Surabaya. Saat ini ISBI Aceh memiliki lahan 30 Ha di Kota Jantho, yang nantinya akan dibangun kampus terpadu.

Sebagai satu-satunya Perguruan Tinggi Negeri Seni Budaya Aceh di Sumatera. ISBI Aceh saat ini memiliki 2 Fakultas dengan 5 Program Studi, yaitu:

  1. Fakultas Seni Pertunjukan (FSP)
    • Program Studi Seni Karawitan
    • Program Studi Seni Tari
    • Program Studi Teater

  2. Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)
      • Program Studi Seni Murni
      • Seni Lukis
      • Seni Grafis
      • Seni Rupa
      • Program Studi Seni Kriya
      • Kriya Kayu
      • Kriya Keramik
      • Kriya Tekstil
      • Kriya Logam
      • Kriya Kulit
      • Program Studi Desain Komunikasi Visual


Lambang Institut Seni Budaya Indonesia Aceh
Download

Arti Lambang ISBI Aceh

  1. ISBI Aceh memiliki lambang berbentuk ornamen pintu masjid yang tersusun dari kaligrafi 4 (empat) huruf kapital terdiri dari huruf I, S, B, dan I yang tersambung berwarna hijau dengan kode C: 57,47; M: 35,51; Y:100; K: 23,86 yang puncaknya berbentuk belah ketupat berwarna coklat dengan kode C: 38,87; M: 76,47; Y: 82,62; K: 53,96 dan pada bagian bawah terdapat buku terbuka serta tulisan INSTITUT SENI BUDAYA INDONESIA ACEH berwarna coklat menggunakan jenis huruf Tunga.
  2. Lambang ISBI Aceh sebagaimana dimaksud memiliki makna:

ornamen pintu masjid bermakna:
  1. seni budaya Aceh sangat erat dengan nuansa Islam;
  2. gedung tempat berlangsungnya proses belajar yang menghargai nilai-nilai kemanusiaan, kemajemukan, kebebasan, dan demokrasi; dan
  3. puncak belah ketupat sebagai ornamen ventilasi/sirkulasi ilmu pengetahuan.
buku terbuka bermakna keluasan dan dinamika ilmu pengetahuan yang visioner;
warna hijau bermakna kultur Islam dan tunas/generasi penerus; dan
warna coklat bermakna tanah sebagai dasar tempat tumbuh akar seni dan budaya masyarakat Aceh.

Website : ISBI Aceh
Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url