Logo Inna Groups
PT Hotel Indonesia Natour (Persero) / HIN merupakan hasil penggabungan dari PT Hotel Indonesia International dan PT Natour berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 89 Tahun 1999 tanggal 13 Oktober 1999, Akta Notaris Batsail Untajana SH. No. 17 tanggal 30 Januari 2001 dan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor C.264.2 / HIT.01.01 Tahun 2001 tanggal 19 Maret 2001, diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 4521 dan Berita Negara Republik Indonesia No. 56 tanggal 13 Juli 2001. Penggabungan kedua perusahaan tersebut makin memperkuat dan memperluas jaringan hotel, yang semula berada di lima provinsi menjadi tujuh provinsi.
#logo
Program transformasi perusahaan 2017-2021 yang dilakukan HIN sejalan dengan penugasan yang diberikan oleh Kementerian BUMN, di mana pada tanggal 28 September 2016 Menteri BUMN Rini Soemarno telah membentuk konsolidasi seluruh hotel yang dimiliki BUMN dalam sinergi Hotel Indonesia Group (HIG), di mana HIN ditunjuk sebagai koordinator.
HIN memiliki 14 unit hotel dan resort di Bali, Jawa, dan Sumatera yakni Inaya Putri Bali Nusa Dua, Grand Inna Kuta, Grand Inna Padang, Grand Inna Bali Beach, Grand Inna Malioboro, Grand Inna Tunjungan, Grand Inna Samudra Beach, Grand Inna Medan, Inna Bali Beach Garden, Inna Bali Beach Resort, Inna Tretes Hotel & Resort, Inna Parapat Hotel & Resort, Inna Sindhu Beach Hotel & Resort, dan Inna Bali Heritage Hotel.
Iswandi Said, Direktur Utama HIN bilang, ada dua konsep holding hotel BUMN yang telah disepakati. Pertama, holding kepemilikan hotel BUMN yang dilakukan PT Wika Realty, anak usaha PT Wijaya Karya Tbk. Kedua, holding operator hotel BUMN, yang akan dilakukan HIN dengan cara bikin perusahaan joint venture dengan Wika Realty. "Kami bentuk Hotel Indonesia Group (HIG) yang menjadi operatorship hotel tersebut," kata Iswandi.
Nah, konsekuensi dari kesepakatan ini adalah, HIN inbreng 11 hotel miliknya ke Wika Realty yang berstatus anak usaha BUMN. Selain hotel HIN, ada tambahan satu hotel dari PT Aerowisata dan sembilan hotel dari PT Pegadaian dengan total 21 hotel. Dalam konsep ini, Wika Realty melakukan inbreng dan akuisisi atau kombinasi keduanya.
Website :Inna Group
#logo
Sekilas Inna Group
Didirikan pada tahun 1960, Hotel Indonesia Natour (Persero) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang pelayanan jasa perhotelan dan kini memiliki nama bisnis/komersial Inna Hotels & Resorts.Program transformasi perusahaan 2017-2021 yang dilakukan HIN sejalan dengan penugasan yang diberikan oleh Kementerian BUMN, di mana pada tanggal 28 September 2016 Menteri BUMN Rini Soemarno telah membentuk konsolidasi seluruh hotel yang dimiliki BUMN dalam sinergi Hotel Indonesia Group (HIG), di mana HIN ditunjuk sebagai koordinator.
HIN memiliki 14 unit hotel dan resort di Bali, Jawa, dan Sumatera yakni Inaya Putri Bali Nusa Dua, Grand Inna Kuta, Grand Inna Padang, Grand Inna Bali Beach, Grand Inna Malioboro, Grand Inna Tunjungan, Grand Inna Samudra Beach, Grand Inna Medan, Inna Bali Beach Garden, Inna Bali Beach Resort, Inna Tretes Hotel & Resort, Inna Parapat Hotel & Resort, Inna Sindhu Beach Hotel & Resort, dan Inna Bali Heritage Hotel.
Baca Juga
11 Hotel Inna Group Dulu Milik BUMN Sekarang Milik Anak BUMN
Seperti dikutip kontan.co.id Hotel Inna Group dulu berstatus BUMN dan sekarang di bawah anak perusahaan BUMN, selain bergabung dengan holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pariwisata di bawah PT Aviasi Pariwisata Indonesia, PT Hotel Indonesia Natour/HIN (Persero) juga berperan menjadi operator hotel dalam kesepakatan pendirian holding hotel milik BUMN.Iswandi Said, Direktur Utama HIN bilang, ada dua konsep holding hotel BUMN yang telah disepakati. Pertama, holding kepemilikan hotel BUMN yang dilakukan PT Wika Realty, anak usaha PT Wijaya Karya Tbk. Kedua, holding operator hotel BUMN, yang akan dilakukan HIN dengan cara bikin perusahaan joint venture dengan Wika Realty. "Kami bentuk Hotel Indonesia Group (HIG) yang menjadi operatorship hotel tersebut," kata Iswandi.
Nah, konsekuensi dari kesepakatan ini adalah, HIN inbreng 11 hotel miliknya ke Wika Realty yang berstatus anak usaha BUMN. Selain hotel HIN, ada tambahan satu hotel dari PT Aerowisata dan sembilan hotel dari PT Pegadaian dengan total 21 hotel. Dalam konsep ini, Wika Realty melakukan inbreng dan akuisisi atau kombinasi keduanya.
Website :